DESA CIKASO MENJADI SALAH SATU LOKASI YANG DIKUNJUNGI DITJEN TANAMAN PANGAN RI
840
Masalah pertanian di Indonesia semakin beragam dan mendesak untuk segera ditangani. Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Dedi Suwandi, menegaskan hal ini saat mengunjungi sawah Lope di Desa Cikaso, Kecamatan Kramat Mulya, Kuningan pada hari Rabu, 3 Juli.
Dedi dan tim dari Ditjen Ketahanan Pangan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kuningan, mengunjungi beberapa desa di tiga kecamatan. "Kami berdialog dengan para petani dan petugas lapangan pertanian," jelas Dedi.
Dedi menyatakan bahwa masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki terkait kebijakan dan regulasi pangan di daerah, seperti penyediaan benih unggul, ketersediaan pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), serta program peningkatan SDM para petani. Masalah ketersediaan air untuk pertanian juga penting, menurutnya.
"Kita harus selalu bekerja inovatif agar produksi pertanian terus meningkat. Jika pertanian maju, para petani sejahtera dan stok pangan aman, sehingga kasus rawan pangan tidak terjadi di Kuningan," kata Dedi.
Desa Cikaso dipilih sebagai tujuan kunjungan karena informasi bahwa desa ini mengimplementasikan visi dan misi Kabupaten Kuningan yaitu pertanian dan pariwisata. "Di sini ada pertanian yang unggul dan pariwisata yang terkenal, seperti agrowisata," tambah Dedi.
Dari pengamatan di lapangan, hasil pertanian di Desa Cikaso bagus dengan varietas tanaman yang beragam seperti padi, bawang, talas, dan sayuran lainnya. Lahan pesawahan terlihat menghijau indah.
Petugas Penyuluh Lapangan Pertanian Kuningan, Rohmahwati, menjelaskan bahwa masih ada kendala dalam meningkatkan produksi pertanian, terutama padi, seperti serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan suplai air yang kadang kurang, terutama yang belum ada irigasinya. "Namun, Desa Cikaso masih terbilang baik. Dalam kondisi normal, tidak ada hama dan pasokan air selalu terpenuhi," ujarnya.
Kepala Desa Cikaso, Hidayat, mengapresiasi kunjungan kerja Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI di desanya. Ia menjelaskan bahwa gagasan menjadikan Sawah Lope sebagai wisata berbasis pertanian bertujuan agar pengunjung, terutama anak-anak dan anak muda, tertarik dengan pertanian. "Selain itu, Desa Cikaso menjadi model desa Ketahanan Pangan, di mana hasil panen selain mencukupi kebutuhan warga juga bisa dijual ke daerah lain, semuanya dikelola oleh Bumdes," jelas Hidayat.
Hidayat juga mengungkapkan rencana pembangunan Joglo balai pertemuan di sebelah selatan kolam renang keluarga dan resto. "Joglonya sedang dipesan dari Jogja," katanya menutup pembicaraan.
Dalam kunjungan kerja ini, turut hadir Camat Kramat Mulya, petugas penyuluh pertanian, Babinsa, dan Babinkamtibmas Kramat Mulya.
